Rabu, 26 September 2012

PENGERTIAN SDM
SDM seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi membahas sumber daya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau kemampuannya
POTENSI MANUSIA
Potensi manusia menyangkut 2 aspek, yaitu :
Kualitas Manusia
Kuantitas Manusia
Kualitas manusia dapat dilihat dari :
Tingkat dan jenis pendidikan
Kesehatan
Kemauan yang kuat untuk melakukan kerja
SENSUS PENDUDUK
SDM di tempat yang satu berbeda dengan di
Tempat lain. SDM dari waktu ke waktu juga
mengalami perubahan, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Amati orang-orang yang Anda
kenal (teman sekolah, sanak famili, kerabat,
tetangga) mengenai kekuatan tubuhya,
kemampuan intelektualnya, kemauan kerja,
kedisiplinan, dan ketekunannya. Pikirkan faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan
tersebut!
JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk adalah banyaknya individu
Manusia yang menempati suatu wilayah atau
negara pada suatu waktu.
Untuk mengetahui jumlah penduduk di
suatu negara dapat dilakukan dengan :
Sensus penduduk
Registrasi penduduk
Survey
SENSUS PENDUDUK
Sensus berasal dari bahasa Latin yaitu cencus yang berarti penaksiran harta benda seorang warga negara dan pencatatan nama warga negara.
Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan publikasi data demografi untuk seluruh penduduk di suatu negara pada periode tertentu
Perhitungan semua orang yang tinggal di wilayah sensus
Pelaksanaan sensus pada waktu yang telah ditentukan dan serentak di seluruh wilayah
Cakupan ruang lingkup sensus meliputi batas wilayah tertentu
Pelaksanaan sensus adalah perhitungan perorangan
Penerbitan hasil sensus
SENSUS PENDUDUK
Sensus di Indonesia dilaksanakan dengan
metode :
Canvasser
House Holder
Teknik melaksanakan sensus penduduk :
De facto
De jure
SENSUS PENDUDUK
Ada negara yang terdiri dari 5 provinsi, yaitu provinsi A, B, C, D, dan E. Pada tahun 2010 nanti akan dilaksanakan sensus penduduk di provinsi A, B, dan C secara de facto, sedangkan di provinsi D dan E secara de jure. Bearkah sistem sensus yang dilakukan negara tersebut. Berilah alasannya!
PENGERTIAN SURVEI PENDUDUK
Survey penduduk yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu. Survey yang dilakukan meliputi survey ekonomi nasional, survey angkatan kerja nasional dan survey penduduk antar sensus (SUPAS)
REGISTRASI PENDUDUK
Registrasi yaitu proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara rutin. Pencatatan ini terutama dilakukan di tingkat pemerintah terendah yaitu kelurahan
PERBANDINGAN
PERBANDINGAN
KETERANGAN TABEL
Menurut World Population Data Sheet 1999 jumlah penduduk yang ada di muka bumi pada tahun 1999 adalah 5.982.000.000 jiwa

Yaitu selisih jumlah kelahiran dan
kematian, dengan rumus :
PA = (L M)
PA : pertumbuhan penduduk alami
L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M: jumlah kematian dalam 1 tahun
Pertumbuhan Migrasi

Pertumbuhan Migrasi

Rumus untuk menghitung pertambahan migrasi :
PM = I E
PM : pertambahan migrasi
I : jumlah penduduk yang masuk (emigrasi)
dalam 1 tahun
E : jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)
dalam 1 tahun
Perkembangan Penduduk Dunia
Periode Pertumbuhan Penduduk
Periode Pertumbuhan Penduduk
Perkembangan Penduduk Indonesia
Natalitas atau sering disebut angka kelahiran,
faktor-faktor pendukungnya (pro natalitas)
seperti :
Anggapan banyak anak banyak rezeki
Kawin usia muda
Rendahnya tingkat kesehatan.
Anak adalah harapan orang tua
Anak menjadi kebanggaan orang tua
Anak laki-laki dianggap penerus keturunan
Faktor faktor penghambat kelahiran (anti
natalitas) seperti :
Keinginan punya anak dalam jumlah kecil
Penundaan usia kawin
Waktu retaknya hubungan suami isteri
Perasaan wanita yang terbatas ruang geraknya jika mempunyai jumlah anak banyak
Tingkat keberhasilan KB
Adanya UU Perkawinan (UU No. 1 Th 1974)
Faktor faktor penunjang tingginya natalitas:
Kepercayaan dan agama
Tingkat pendidikan
Kondisi perekonomian
Kebijakan pemerintah
Adat istiadat di masyarakat
Kematian dan kesehatan
Struktur penduduk
1. CBR (Crude Birth Rate) atau tingkat kelahiran kasar
CBR = L ´ 1000
P
L : jumlah kelahiran pada tahun tertentu
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K : konstanta (umumnya 1000)
2. GFR (General Fertility Rate)
atau tingkat kelahiran umum
GFR = B ´ k
Fm (15-49)
B : jumlah kelahiran hidup
Fm(15-49) : jumlah wanita usia subur (15-49) tahun
k : konstanta (umumnya 1000)
3. A S F R (Age Specific Fertility Rate)
atau tingkat kelahiran umur spesifik

Yaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita pada kelompok umur tertentu. Angka ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
ASFR = Lx ´ K
Px
Keterangan:
Lx : jumlah kelahiran dalam kelompok umur x
Px : banyaknya wanita dalam kelompok umur x
K : konstanta (umumnya 1000)
4. T F R (Total Fertility Rate)
atau tingkat kelahiran total

Yaitu jumlah bayi yang akan dilahirkan oleh 1000 wanita selama masa suburnya. Angka ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
TFR = 5 x ASFR
Menurut Davis Blake faktor sosial ekonomi dan modernisasi tidak secara langsung mempengaruhinya tetapi melalui suatu variabel yang disebut variabel antara (intermediate variables)
Umur melalui hubungan kelamin
Selibat permanen
Lamanya berstatus kawin
Abstinensi sukarela
Abstinensi terpaksa
Frekuensi senggama
7. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan hal-hal yang tidak disengaja
8. Pemakaian kontrasepsi
9. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan hal-hal yang disengaja
10. Mortalitas jenis karena sebab- sebab yang tidak disengaja
11. Mortalitas janin karena sebab- sebab yang disengaja
Mortalitas atau sering disebut angka kematian, faktor
yang mendukung kematian (anti mortalitas) adalah:
Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.
Sarana kesehatan yang kurang memadai,
Adanya tindakan bunuh diri dan pembunuhan
Terjadi berbagai bencana alam
Terjadi peperangan
Terjadi kecelakaan lalu lintas dan industri
Tindak kejahatan.
Faktor yang menghambat kematian (anti
mortalitas) adalah:
Lingkungan hidup sehat
Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap
Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain
Tingkat kesehatan masyarakat tinggi
Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
1. CDR (Crude Death Rate)
Tingkat Kematian Kasar

CDR = M ´ K
P
Keterangan :
M : Jumlah kematian
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K : Konstanta (1000)
Penggolongan angka kematian kasar :
kurang dari 10, angka kematian rendah
antara 10 20, angka kematian sedang
lebih dari 20, angka kematian tinggi
2. ASDR
(Age Specific Death Rate)
atau tingkat kematian umur spesifik)
ASDR = Mx ´ k
Dx
Keterangan
Mx : jumlah kematian pada kelompok umur x
Px : jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu
k : konstanta (1000)
Penggolongan kematian adalah sebagai berikut :
kurang dari 10 perseribu, tingkat kematian rendah
antara 10 20 perseribu, tingkat kematian sedang
lebih dari 20 perseribu, tingkat kematian tinggi
3. IMR
(Infant Mortality Rate/Tingkat Kematian Bayi)

Yaitu perbandingan antara jumlah kematian bayi yang usianya kurang dari satu tahun dan jumlah kelahiran hidup selama tahun x.
IMR dihitung dengan rumus :
IMR = Mo ´ k
Ln
Keterangan :
Mo : kematian bayi di bawah umur satu tahun
Ln : kelahiran hidup
K : konstanta (1000)
Penggolongan angka kematian bayi :
kurang dari 35, tingkat kematian rendah
antara 35 75, tingkat kematian sedang
antara 75 125, tingkat kematian tinggi
lebih dari 125, tingkat kematian sangat tinggi
Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas:
Terlambatnya program pusat kesehatan masyarakat dan sanitasi akibat perang kemerdekaan
Persediaan bahan pangan yang tidak menentu dan turun naik
Harga obat modern relatif tinggi terhadap pendapatan masyarakat
Kenaikan harga bahan pangan yang relatif cepat dibandingkan kenaikan pendapatan
Komposisi Penduduk
Komposisi Penduduk
Struktur Penduduk
Piramida Penduduk
Piramida Penduduk Muda
Piramida Penduduk Muda
Piramida Penduduk Stasioner
Piramida Penduduk Stasioner
Piramida Penduduk Tua
Piramida Penduduk Tua
Piramida Penduduk Indonesia Tahun 1990
Kegunaan Piramida Penduduk
Sex Ratio
Sex Ratio
Sex Ratio
Sex Ratio
Dependency Ratio
Dependency Ratio
Dependency Ratio

Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk merupakan perkiraan atau peramalan jumlah penduduk, contoh untuk menghitung jumlah penduduk pada tahun tertentu, bisa juga untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menjadikan jumlah penduduk menjadi dua kali lipat.
Rumus Perkiraan
Rumus untuk memperkirakan jumlah penduduk pada tahun tertentu
Aritmetik :
Pn = Po (1 + rn)
Geometrik :
Pn = Po (1 + r)n
Eksponensial :
Pn = Po e rn
Keterangan rumus :
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
Po = jumlah penduduk tahun awal (dasar)
r = angka pertumbuhan penduduk
n = jangka waktu antara Pn dengan Po
e = bilangan pokok dari sistem logaritma natural yang besarnya 2,782818
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan jumlah
rata-rata penduduk setiap km2 pada suatu wilayah. Faktor faktor
yang mempengaruhi persebaran penduduk suatu wilayah adalah :
1. Faktor fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, subur,
relief yang baik cukup air dan daerahnya aman
2.Faktor biologis
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah berbeda. Hal ini
disebabkan oleh tingkat kelahiran, kematian dan angka perkawinan
3.Faktor kebudayaan dan teknologi
Daerah yang masyarakatnya maju, pola berfikirnya bagus, dan
keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan dengan daerah terbelakang.
Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Kepadatan penduduk Aritmetika, yaitu jumlah rata-rata penduduk setiap km2. Kepadatan penduduk Arimetika dapat dihitung dengan rumus :
Kepadatan penduduk Aritmetik =
Jumlah penduduk (jiwa)
Luas wilayah (km2)
Kepadatan penduduk Agraris yaitu jumlah rata-rata penduduk petani setiap satuan luas lahan pertanian. Kepadatan penduduk agraris dapat dihitung dengan rumus :
Kepadatan penduduk agraris =
Jumlah penduduk (jiwa)
Luas lahan pertanian (Ha)
Mobilitas Penduduk
Permanen, merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang bertujuan menetap
Non Permanen, perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain yang tujuannya tidak menetap
Contoh soal

Pada tahun 2000 angka kelahiran penduduk Bengkulu sebesar 50.000 jiwa, dan angka kematiannya 25.000 jiwa. Berapa angka pertumbuhan penduduk alaminya ?
Contoh soal

Diketahui angka kelahiran penduduk Rejang Lebong tahun 2009 adalah 5.000 jiwa dan angka kematiannya 2.000 jiwa. Diketahui pula jumlah imigrasi sebesar 1.500 jiwa dan jumlah emigrasi 800 jiwa. Berapakah pertumbuhan penduduk totalnya ?
Contoh soal

Suatu negara terdapat jumlah penduduk sebesar 25 juta jiwa, sedangkan kelahiran yang terjadi dalam satu tahun adalah 500.000 jiwa, berapa tingkat kelahiran kasarnya dan apa artinya?
Contoh soal

Daerah Curup memiliki jumlah wanita pada usia 25 29 tahun adalah 30.000 jiwa, dalam satu tahun jumlah bayi yang dilahirkan oleh wanita pada usia 25 29 tahun adalah 1.300 bayi, berapa tingkat kelahiran umur spesifiknya, dan artikan?
Contoh soal

Apabila suatu negara jumlah penduduknya sebesar 30 juta jiwa, sedangkan angka kematiannya dalam setahun 50.000 jiwa. Berapa angka kematian negara tersebut, artikan ?
Contoh soal

Suatu daerah memiliki jumlah penduduk usia 65 69 tahun adalah 50.000 jiwa, jumlah kematian dalam satu tahun pada kelompok umur ini adalah 500 jiwa, carilah tingkat kematian spesifik dari umur tersebut dan artikan ?
Contoh soal

Apabila suatu negara jumlah memiliki jumlah kelahiran bayi dalam satu tahun sebesar 5000.000 jiwa, sedangkan kematian bayi yang lahir dalam satu tahun 500.000 jiwa. Berapa angka kematian bayi (IMR) nya ?
Contoh soal

Jumlah penduduk tahun 2002 = 40.500 jiwa
Jumlah penduduk pada tahun 2007 = 56.345 jiwa
Berapa angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya
selama periode 2002 2007, jika dihitung dengan
menggunakan tiga persamaan tersebut di atas ?
Jawab :
Po = 40.500 jiwa
Pn = 56.345 jiwa
Pertumbuhan penduduk aritmetik :
Pn = Po (1 + rn)
= 40.500 ( 1 + 5.r)
= 40.500 + 40.500 x 5 r
r = 56.345 - 40.500
40.500 x 5
r = 15.845 = 0,078246913 = 7,82 %
202.500
Contoh soal

Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia tercatata 205 juta jiwa, tingkat pertumbuhan penduduk pertahun 1,5 %. Berapa proyeksi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2005 ?
Jawab :
Dengan menggunakan rumus geometrik
Pn = Po (1 + r)n
Pn = 205 juta (1 + 0,015)5
= 205 juta (1,015)5
= 205 juta (1,0773)
= 220 juta
Jadi proyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2005 dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,5 % per tahun ialah 220 juta jiwa.
Jika pertumbuhan penduduk ( r ) setiap tahun
konstan / tetap, maka dapat diperkirakan untuk
menghitung waktu yang diperlukan suatu
penduduk untuk berlipat ganda (doubling time),
dengan rumus :
Dt = 70
r
Keterangan rumus :
70 = angka tetapan jika pertumbuhan penduduk
pertahun adalah tetap
r = pertumbuhan penduduk yang tetap
sepanjang tahun
Bila diketahui r = 2,5 % per tahun, maka
jumlah penduduk akan menjadi dua kali
lipat dalam waktu :
Dt = 70 = 70 = 28 tahun
R 2,5
Jadi jumlah penduduk akan bertambah
menjadi dua kali lipat membutuhkan waktu
28 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar